http://www.matra-taekwondo.org/fightback.html
FightBack Program adalah pelatihan beladiri khusus wanita menghadapi serangan kejahatan seksual termasuk perkosaan. Dan ini bukan pelajaran cara bertarung !
Mengapa Khusus wanita ? karena didalamnya terdapat tehnik yang tepat serta sesuai dengan kekuatan sekaligus kelemahan wanita pada umumnya.
Tindak kekerasan seksual perempuan bisa terjadi dimanapun. Dari studi dan statistik diketahui bahwa Pelakunya bisa datang dari lingkungan rumah (orang yang dikenal ) dan luar rumah (orang tak dikenal)..
Ketakutan wanita pada kejahatan ini akan membuat kebebasan wanita terbatas..Ketakutan ini mengakibatkan hidup wanita terbelenggu. Hasilnya : " Jangan keluar malam...Tidak baik , kamu kan perempuan..." atau "Malam-malam begini...sendirian ?"...Itulah kata-kata yang selalu menyertai kekuatiran lingkungan atas hak perempuan. Kami mempunyai pandangan sendiri mengenai sikap melindungi yang bisa berdampak negatif bagi kebebasan perempuan.
Dengan keterbatasan dan hambatan dari dalam diri lingkungan perempuan dalam menghadapi resiko penyerangan seksual yang terutama dan paling penting menurut kami adalah tidak mempercayai lagi konsep atau metode latihan beladiri yang menonjolkan "machoism" , maskulin atau menjadikan siswa wanita sekuat laki-laki. Bagaimanapun kodrat lahiriah perempuan tidak sekuat laki-laki.
Dari pengamatan kami , beberapa pelatih ilmu beladiri (terutama yang berbasis olahraga) mengatakan bahwa jika anda seorang pemegang medali emas atau juara- maka anda pasti bisa melindungi diri anda. Kami juga mendapatkan bahwa banyak sekali tehnik kelihatannya baik (....dan juga yang "ajaib"....) namun sangat sulit digunakan dalam situasi sebenarnya.
Kesalahan yang umum lainnya adalah dari konsep dasar dan metode latih yang dipakai oleh seorang pelatih beladiri yang mungkin kebetulan adalah mantan atlit nasional beladiri didalam mengajar yang cenderungan terbawa pada situasi kompetisi. Kompetisi adalah dimana satu orang berhadapan satu orang lainnya yang diatur oleh peraturan pertandingan.
Kami sama sekali tidak bermaksud mengecam cara-cara latih "model Olimpiade" namun kemudian pertanyaannya adalah : " Dengan peraturan. sistim nilai, pelindung badan akan samakah dengan kejadian sebenarnya?".
Beberapa pelatih mengaku bahwa minatnya untuk mengajar beladiri tidak besar ---- beberapa bahkan tidak punya pengetahuan sama sekali --- walaupun kita tahu bahwa inti dari , katakanlah karate, taekwondo, judo itu semua adalah bela diri - bukan olahraga.
Kesalahan pemilihan konsep olahraga yang campur baur dengan bela diri ini - jelas akan membuat komunitas bela diri terpojok. Pencapaian prestasi olahraga yang terlalu dominan dan - maaf - cenderung ngawur dalam bela diri hanya akan membuat nilai bela diri itu sendiri hancur.
Selain itu, secara moral pelatih yang mengaku mengajarkan bela diri padahal faktanya dia mengajarkan olahraga , berarti dia sudah meninggalkan peran dan kewajibannya yang utamanya yakni melatih siswa/muridnya agar terampil bela diri.
Pada kenyataannya kejahatan seksual dapat terjadi kepada semua wanita dan semua tingkat usia. Di Afrika seorang bayi 3 bulan diperkosa- di Jawa Tengah seorang nenek berusia 86 th diperkosa. Untuk itu penting untuk tahu : apa yang ada dalam pikiran (motif) seorang pelaku kejahatan seksual saat akan melakukan niat jahatnya? Siapa korban paling potensial? Bagaimana meng-identifikasi pelaku? Dimana kekerasan seksual terjadi? Apa tindakan pencegahannya?
Ketika pilihan anda " Ya saya perlu belajar beladiri ", maka saat akan memilih bela diri sebaiknya kita tidak memilih berdasarkan jenis atau gaya beladiri-nya tapi lebih kepada bagaimana dan apa prioritas yang disiapkan oleh seorang Guru, Sinsie, Sempai atau Sabeum - nya.
Artinya apa saja bisa jadi pilihan anda tapi ketika yang anda lihat diruang latihan adalah baku hantam yang ganas ---atau sebaliknya latihan keindahan gerak --- atau penghancuran benda-benda keras ----- Silahkan putuskan yang mana pilihan anda.
Sebagai perempuan kita akan berfikir pilihan apa yang saya miliki saat terjadi serangan? Menyerah, melawan atau mungkin langsung jatuh pingsan ...? Jika pilihan anda "melawan" maka pertanyaan berikutnya adalah : apa yang ada pada anda untuk melawan pelaku ?
Saya akan berteriak sekeras-kerasnya ! " Bagus ! ini adalah salah satu pilihan tepat.
Dikota-kota besar banyak terdapat sentra-sentra kegiatan bagi anak dan remaja seperti kursus : bahasa, musik , matematika, tari, kebugaran dsb dengan pelayanan dan kualitas yang luar biasa baiknya.
Kini saatnya kita sebagai orang tua juga mau mempersiapkan keterampilan yang diperlukan putra-putri kita saat menghadapi serangan kejahatan - dan itu harus termasuk melawan kejahatan seksual.
Sayangnya, kegiatan beladiri yang banyak bertebaran ini, kelihatannya lebih memperlihatkan konsentrasi materi ajarnya pada olah raga-prestasi .
Berdasarkan kebutuhan masyarakat serta kenyataan bahwa dalam kehidupan kita terdapat berbagai bentuk kejahatan - termasuk pada anak dan kejahatan seksual pada perempuan kami terpanggil untuk melakukan pengamatan dan riset.
Program pelatihan yang kami susun selama lebih dari lima tahun dipersiapkan di dojang kami. Saat ini kami mencoba memberikan solusi yang bisa menjadi pilihan serta jelas diperlukan bagi masyarakat. - terutama perempuan dan anak-anak dalam melawan pelaku kejahatan seksual.
Misi kami : Sebagai pecinta beladiri Taekwondo, kami bermaksud memberikan sumbangsih nyata kepada masyarakat yang membutuhkannya berupa pelatihan bela diri seluas-luasnya serta dengan cara dan metode latih yang terbaik
Kami membuka diri untuk bekerjasama dengan organisasi perlindungan perempuan untuk turut memberi bekal keterampilan dan pengetahuan tentang kekerasan pada perempuan khususnya tindakan kejahatan seksual. Bentuk kerjasama yang kami berikan adalah pelatihan keterampilan untuk melakukan pencegahan dan perlawanan atas pelakunya. Mari bergandeng tangan bersama-sama dan rapatkan barisan melawan kejahatan terhadap perempuan.
Kami juga membuka kesempatan kerjasama dengan gerai kegiatan masyarakat untuk mengadakan pelatihan pengetahuan dan ketrampilan melawan pada pelaku kejahatan seksual : sekolah,